LAPORAN BAKTERIOLOGI
PENYAKIT PADA TANAMAN YANG DISEBABKAN OLEH BAKTERI
Disusun Oleh
BERLIAN NUR / 1005015014
PUPUT NOVA TRIANI / 1005015026
SITTI AISYAH / 1005015018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MULAWARMAN
SAMARINDA
2013
PENYAKIT PADA TANAMAN YANG DISEBABKAN OLEH BAKTERI
A.Tujuan
1. Untuk
mengetahui penyakit pada tanaman pepaya
yang disebabkan oleh bakteri.
2. Untuk
mengetahui penyakit pada tanaman cabe
rawit yang disebabkan oleh bakteri.
3. Untuk
mengetahui penyakit pada tanaman pisang
yang disebabkan oleh bakteri.
4. Untuk
mengetahui penyakit pada tanaman terong
yang disebabkan oleh bakteri.
5. Untuk
mengetahui penyakit pada tanaman singkong
yang disebabkan oleh bakteri.
B.Dasar Teori
Bakteri (dari
kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal
sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit,
sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan,
pengobatan,
dan industri.
Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti
sel, kerangka sel,
dan organel-organel
lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar
perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai
agen parasit (patogen),
bahkan dalam tubuh manusia. Pada
umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat
berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding sel,
seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan
pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat
motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.
Struktur Bakteri
Seperti prokariot (organisme yang tidak memiliki membran inti) pada
umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Sehubungan dengan ketiadaan membran
inti, meteri genetik (DNA dan RNA) bakteri
melayang-layang di daerah sitoplasma yang bernama nukleoid. Salah satu struktur bakteri yang
penting adalah dinding sel.
Bakteri dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok besar berdasarkan struktur
dinding selnya, yaitu bakteri gram negatif dan bakteri gram positif. Bakteri
gram positif memiliki dinding sel yang tersusun dari lapisan peptidoglikan (sejenis molekulpolisakarida)
yang tebal dan asam teikoat, sedangkan
bakteri gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis dan
mempunyai strukturlipopolisakarida yang tebal. Metode yang digunakan
untuk membedakan kedua jenis kelompok bakteri ini dikembangkan oleh ilmuwan
Denmark, Hans Christian Gram pada tahun 1884.
Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagel dan fimbria yang digunakan untuk bergerak, melekat
dan konjugasi.
Beberapa bakteri juga memiliki kapsul yang beperan dalam melindungi sel bakteri
dari kekeringan dan fagositosis. Struktur kapsul inilah yang sering
kali menjadi faktor virulensi penyebab penyakit, seperti yang ditemukan pada Escherichia
coli dan Streptococcus
pneumoniae. Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom,
dan beberapa spesies lainnya memilikigranula makanan, vakuola gas,
dan magnetosom. Beberapa
bakteri mampu membentuk diri menjadi endospora yang membuat mereka mampu bertahan
hidup pada lingkungan ekstrim. Clostridium botulinum merupakan salah satu contoh bakteri
penghasil endospora yang sangat tahan suhu dan tekanan tinggi, dimana bakteri
ini juga termasuk golongan bakteri penyebab keracunan pada makanan kaleng.
Morfologi Bakteri
Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk
bulat seperti bola dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
·
Mikrococcus, jika kecil
dan tunggal
·
Diplococcus, jka
berganda dua-dua
·
Tetracoccus, jika
bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar
·
Sarcina, jika
bergerombol membentuk kubus
·
Staphylococcus, jika
bergerombol
·
Streptococcus, jika
bergandengan membentuk rantai
Basil (Bacillus)
adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai
variasi sebagai berikut:
·
Diplobacillus, jika
bergandengan dua-dua
·
Streptobacillus, jika
bergandengan membentuk rantai
Spiral (Spirilum)
adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:
·
Vibrio, (bentuk
koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk koma)
·
Spiral, jika
lengkung lebih dari setengah lingkaran
·
Spirochete, jika
lengkung membentuk struktur yang fleksibel.
Bentuk
tubuh/morfologi bakteri
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium, dan usia. Walaupun secara
morfologi berbeda-beda, bakteri tetap merupakan sel tunggal yang dapat hidup
mandiri bahkan saat terpisah dari koloninya.
Alat Gerak
Banyak spesies bakteri
yang bergerak menggunakan flagel. Bakteri
yang tidak memiliki alat gerak biasanya hanya mengikuti pergerakan media
pertumbuhannya atau lingkungan tempat bakteri tersebut berada. Sama seperti
struktur kapsul, flagel juga dapat menjadi agen penyebab penyakit pada beberapa
spesies bakteri. Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki,
bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu:
·
Atrik, tidak
mempunyai flagel.
·
Monotrik, mempunyai
satu flagel pada salah satu ujungnya.
·
Lofotrik, mempunyai
sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.
·
Amfitrik, mempunyai
satu flagel pada kedua ujungnya.
·
Peritrik, mempunyai
flagel pada seluruh permukaan tubuhnya
Pengaruh Lingkung Terhadap Bakteri
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu
pertumbuhan dan reproduksi bakteri.
Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi
bakteri adalah suhu, kelembapan, dan cahaya. Secara umum, terdapat beberapa alat
yang dapat digunakan untuk melakukan pengamatan sel bakteri terhadap berbagai
parameter tersebut, seperti mikroskop optikal,
mikroskop elektron, dan atomic force microscope (AFM).
Pepaya
Pepaya
(Carica papaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko
bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan,
dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis
untuk diambil buahnya. C. papaya adalah satu-satunya jenis dalam genus
Carica. Nama pepaya dalam
bahasa Indonesia
diambil dari bahasa Belanda,
"papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak,
"papaya". Dalam bahasa Jawa
pepaya disebut "katès" dan dalam bahasa Sunda
"gedang".
Pepaya adalah monodioecious' (berumah
tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina,
dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai
"pepaya gantung", yang walaupun jantan kadang-kadang dapat
menghasilkan buah pula secara "partenogenesis". Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan
bahan obat tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan
pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada
daerah sekitar pucuk.
Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung
biasanya meruncing. Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau
muda hingga kuning. Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina dan
memanjang (oval) bila dihasilkan tanaman banci. Tanaman banci lebih disukai
dalam budidaya karena dapat menghasilkan buah lebih banyak dan buahnya lebih
besar. Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga
merah, tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Biji-biji berwarna hitam
atau kehitaman dan terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) untuk
mencegahnya dari kekeringan. Dalam budidaya, biji-biji untuk ditanam kembali
diambil dari bagian tengah buah. Kelamin jantan pepaya ditentukan oleh suatu
kromosom Y-primitif, yang 10% dari keseluruhan panjangnya tidak mengalami rekombinasi. Suatu penanda genetik RAPD juga telah
ditemukan untuk membedakan pepaya berkelamin betina dari pepaya jantan atau
banci.
Cabe Rawit
Cabai atau cabe rawit atau lombok (bahasa
Jawa) adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat
digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan.
Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai
penguat rasa makanan.
Tanaman cabe berasal dari Peru Amerika
Selatan dengan garis lintang 00 - 300 LU dan 00
- 300 yang dulunya merupakan tanaman liar yang disebarkan oleh
buning (cabe buning) mempunyai nama ilmiah capsium frustescens. Capsium
pendulum, capsium baccatum dan capsium chinese.
Kemudian pada tahun 1490-an colombus
mendarat di Benua Amerika Selatan. Tanaman cabe adalah tanaman yang berbeda
dengan tanaman yang sejenis yang pernah disaksikan Colombus di Eropa. Jenis
cabe yang ditemukan Columbus diduga memang tanamanan asli dari Amerika Selatan.
Dari daerah sini menyebar ke daerah
lainnya. Dugaan sementara, berdasarkan penelusuran sejarah, penduduk
Asli Amerika (Suku Indian) sudah memanfaatkan cabe untuk keperluan
masak-memasak (bumbu), menginjak tahun 5200 – 3400 SM barulah mereka mulai membudidayakannya, dan hasil
budidaya ini cabe disebarluaskan ke berbagai daerah lain di benua temuan
Columbus.
Ciri- ciri Umum
Cabe Rawit
1.
Batang
Batang tanaman tegak lurus tingginya 50 – 90 cm
berbuku-buku dan bersudut, kadang-kadang tidak cukup kuat untuk menyangga buah
cabe yang banyak sehingga perlu diberi air sebagai penahan.
2. Daun
Daun cabe tidak berbulu dan bentuk daunnya agak bulat
sampai lonong dan bagian ujungnya meruncing, panjangnya 1 – 12 cm.
3. Bunga
Posisi bunga cabe biasanya menggantung keluar dari ketiak
daun memiliki 5 – 6 kelopak bunga. Tangkai bunga putik berwarna putih
panjangnya sekitar 0,5 cm, warna kelopak putih kuning kehijauan.
4. Buah
Bentuk buah cabe umumnya memanjang cabe rawit panjangnya
1 – 5 cm dan ada yang berbentuk bulat telur atau jorong berbentuk telur,
tangkai buah agak besar dan melengkung.
5. Warna Buah
Buah cabe yang berwarna muda, berwarna hijau dan setelah
tua berwarna merah kecoklatan sampai warna merah menyala (jingga) biji buah
berwarna kuning kecoklatan, cabe yang banyak
bijinya akans semakin pedas rasanya.
Pisang
Batang pisang merupakan batang semu,
permukaan batang terihat bekas pelepah daun. tumbuhan ini tidak bercabang,
batangnya basah dan tidak mengandung lignin. pelepah daun pada tumbuhan ini
menyelubungi batang.
Daun
pisang memiliki bentuk daun yang memanjang, yaitu bentuk memanjang namun juga
agak lebar dibanding dengan bentuk lanset yaitu dengan perbandingan panjang dan
lebarnya adalah 21/2-3 : 1.
Terong
Tumbuhan
perdu tegak, tinggi 1-2,5 m, Batang berkayu, berbentuk silindris, percabangan
simpodial, batang muda berambut halus berwarna ungu. Arah tumbuh batang tegak
lurus, arah tumbuh cabang condong ke atas. Daun tunggal, bertangkai silindris
(panjangnya 0,5-2,5 cm), letak tersebar. Helaian daun bentuknya bulat telur,
ujung tumpul, pangkal membulat, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 1,5-12
cm, lebar 1-5 cm, berwarna hijau. daging daun papyraceus.
Singkong
Singkong merupakan umbi atau akar
pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang
50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna
putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun
ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya
warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang
bersifat racun bagi
manusia.
Umbi
singkong merupakan sumber energi yang
kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang
bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin.
a) Akar
Tanaman
singkong mempunyai sistem perakaran serabut yang terspesialisasi, yaitu akar
yang dapat berubah bentuk kaarena berbeda dengan fungsi asal. Akar berwarna
putih kekuningan, panjang akar 30cm, panjang rambut
akar 50cm, termasuk tumbuhan dikotil, akar menggembung berisi
cadangan makanan.
b) Batang
Permukaan
batang berwarna coklat, dalam batang berwarna putih kekuning-kuningan, memiliki
diameter selebar 2-4cm, batangnya beruas-ruas.
Permukaan
daun rata, tulang daun menjari, jenis daun tunggal, bentuk daun lingkaran,
daun berwarna hijau (berklorofil), tangkai daun berwarna merah, ujung daun
lancip, tangkai daun panjang, berwarna kemerahan.
d) Bunga
Bunga
berukuran sangat kecil, berwarna putih, kelopak berjumlah 5 buah berwarna hijau
dan berukuran lebih besar dari ukuran bunga, bunga tidak memiliki alat kelamin
jantan maupun betina.
e) Umbi
Umbi
memiliki diameter 2-5cm, panjang 20-60cm, daging umbi
berwarna putih/ kekuning-kuningan, kulit umbi berwarna coklat, dagingnya
bergetah
C.Alat dan Bahan
a. Alat
Kamera
b. Bahan
Tanaman
Terung
D.Prosedur Kerja
1. Mahasiswa
dibagi menjadi kelompok kecil
2. Disiapkan
alat dan bahan
3. Setiap
kelompok menuju ke tempat yang telah ditentukan
4. Diamati
tanaman yang terserang bakteri
5. Difoto
bagian tanaman yang terserang penyakit
E.Hasil Pengamatan
1. Gambar Pepaya
2. Gambar Cabe
Rawit
3. Gambar Pisang
4. Gambar
Terong
5. Gambar Singkong
F.Pembahasan
Pada praktikum kali ini yang berjudul “Penyakit pada
tanaman yang disebabkan oleh bakteri” dengan tujuan untuk mengetahui penyakit
pada ta naman papaya, cabe, pisang, terong dan singkong yang disebabkan oleh
bakteri.
Pada praktikum ini yang pertama dilakukan adalah para
praktikan menuju lokasi penelitian kemudian para praktikan mulai mengamati
tanaman yang terserang penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Setelah mendapati
tanaman yang terserang penyakit, para praktikan mulai memotret tanaman
tersebut. Berikut ini beberapa tanaman yang terserang oleh bakteri :
Pepaya
Klasifikasi Pepaya
Kerajaan :
Plantae
Ordo :
Brassicales
Famili :
Caricaceae
Genus :
Carica
Spesies :
C. Papaya
Gejala
Gejala yang ditimbulkan
adalah pada tanaman muda daun menguning dan membusuk. Umumnya setelah beberapa
lama tanaman akan mati pada tanman atas, lama-kelamaan diikuti matinya seluruh
tanman.
Penyebab penyakit
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Erwinia
papayae. Sebelumnya pernah disebut sebagai Bacillus papayae. Bakteri
ini berbentuk basil, panjang 1,0-1,5m, berantai, tidak berspora, gram negative,
dan aerob.
Daur penyakit
E. papayae dapat
ditularkan oleh serangga. Cara pemencaran lainnya belum pasti. Infeksi dapat
terjadi pada sisi atas maupun sisi bawah daun.. Penyakit ini berkembang baik
pada musim penghujan.
Klasifikasi Erwinia
papayae
Kingdom :
Bacteria
Phylum :
Proteobacteria
Class :
Gamma-Proteobacteria
Ordo :
Enterobacteriales
Family :
Enterobacteriaceae
Genus :
Erwinia
Spesies :
Erwinia papayae
Cabe Rawit
Klasifikasi pada cabe
Kingdom :
Plantae
Subkingdom :
Tracheobionta
Super Divisi :
Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas :
Asteridae
Ordo :
Solanales
Famili :
Solanaceae
Genus :
Capsicum
Spesies :
Capsicum annum L.
Penyebab bercak bakteri berasal dari patogen Xanthomonas campestris p.v vesicatoria (Xcv).
Gejala
Bagian
tanaman yang terserang adalah daun dan ranting. Bercak awal pada daun berukuran
kecil dan berbentuk sirkuler spot berair kemudian menjadi nikrotik dengan warna
coklat di bagian tengah dan pucat pada pinggirannya. Pada bagian atas daun,
bercak seperti tenggelam. Sedangkan pada bagian bawah bercak seperti menonjol.
Bercak yan menyatu akan berwarna coklat dengan pinggiran berwarna jerami.
Gejala bercak bakteri pada daun dan ranting tidak berubah pada pertumbuhan
generatif. Serangan yang parah dapat mengakibatkan defoliasi (gugur daun).
Di persemaian penyakit bakteri disebut layu bakteri yang
perasal dari patogen Ralstonia Solanacearum. Gejala yang tampak pada saat
terkena layu bakteri adalah tanaman muda layu yang di mulai dari pucuk,
selanjutnya seluruh bagian tanaman akan layu dan mati. Layu bakteri (Raistonia
Solanacearum) gejalanya tampak pada daun yang terletak di bagian bawah. Setelah
beberapa hari seluruh daun menjadi layu permanen. Sedangkan warna daun tetap
hijau, tapi kadang-kadang sedikit kekuningan. Jaringan vaskuler dari batang
bagian bawah dan akar menjadi kecoklatan. Apabila akar atau batang tersebut
dipotong melintang dan dicelupkan ke dalam air jernih akan keluar cairan keruh
koloni bakteri yang melayang dalam air menyerupai kepulan asap. Pada masa
pertumbuhan generatif gejalanya sama.
Penyakit bakteri pada buah
Penyebab busuk buah bakteri adalah (Erwinia carotovora pv
carotovora). Gejala busuk basah pada buah dimulai dari tangkai dan kelopak
buah,tetapi infeksi dapat terjadi melaui luka di bagian mana saja dari buah.
Jaringan buah yang terinfeksi menjadi lunak dan luka segera melebar merusak
bagian dalam daging dan menjadi masa yang basah lunak dan berlendir. Lendir
keluar dari kantung buah dan menguap sampai kering. Buah yang masih menempel
pada tanaman kemudian terinfeksi akan tetap terikat menggantung seperti kantung
air. Setelah isinya keluar kantung buah kering dan berwarna transparan.
Klasifikasi Ilmiah Erwinia carotovora
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gammaproteobacteria
Order : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus
:
Erwinia
Species : Erwinia
carotovora
Klasifikasi Ilmiah Xanthomonas campestris
p.v vesicatoria
Kingdom :
Bacteria
Phylum :Proteobacteria
Kelas : Zymobacteria
Ordo : Xanthomonadales
Famili :
Xanthomonadaceae
Genus :
Xanthomonas
Spesies :Xanthomonas campestris p.v
vesicatoria
Klasifikasi Ilmiah Ralstonia
solanacearum
Kingdom : Bakteri
Filum :
Proteobacteria
Class : Beta
Proteobakteria
Genus : Ralstonia
Spesies : Ralstonia
solanacearum
Pisang
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Subkingdom :
Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Sub
Kelas : Commelinidae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Musaceae (suku pisang-pisangan)
Genus
: Musa
Spesies
: Musa paradisiaca
Penyebab
Penyakit layu ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas
Solaracearumn ras 2. Penularan penyakit melalui bibit, tanah, air irigasi,
alat-alat pertanian atau serangga penular (vector).
Gejala
Gejalanya yaitu terjadinya penguningan daun yang
dimulai pada bagian tengah daun, dekat pelepah daun. Penguningan daun ini
diikuti dengan layunya daun tersebut. Hal ini terjadi apabila daun tersebut
telah membuka. Gejala spesifik adalah terdapatnya lendir bakteri yang berbau,
berwarna putih abu-abu sampai coklat kemerahan keluar dari potongan buah atau
bonggol, tangkai buah, tangkai tandan dan batang. Hasil inokulasi penyakit pada tanaman dewasa
menunjukkan bahwa munculnya gejala penyakit antara 6 minggu sampai 3 bulan atau
lebih.
Klasifikasi Pseudomonas solanacearum ras 2
Kingdon : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gama Proteobacteria
Ordo : Pseudomonadales
Family : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
Terong
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Subkingdom :
Tracheobionta
Super Divisi :
Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Sub
Kelas : Commelinidae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Musaceae
Genus
: Musa
Spesies
: Musa paradisiaca
Penyebab
Penyebabnya adalah bakteri Pseudomonas solanacearum. Bisa hidup lama dalam tanah. Serangan
hebat pada temperatur cukup tinggi.
Gejala
Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman
secara mendadak. Sebenarnya serangan Layu bakteri bersifat lokal, seperti
pembuluh Xylem / pembuluh angkut, tetapi karena menyerangya pada akar atau
leher akar sehingga pasokan air dan hara tanaman dari tanah ke daun terhambat
sehingga gejala yang muncul adalah kelayuan yang bersifat sistemik.
Klasifikasi Pseudomonas solanacearum
Kingdon : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gama Proteobacteria
Ordo : Pseudomonadales
Family : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
Singkong
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Spesies : Manihot
esculenta Crantz
Gejala hawar bakteri
|
Penyebab
Penyebab
hawar ubi kayu adalah Xantomonas
campestris pv. manihotis.
Gejala
Gejala pada
daun terdapat bercak kebasah-basahan, bentuknya tidak teratur , bersudut-sudut
(angular), dikelilingi oleh daerah hijau tua. Gejala meluas dengan cepat dan
warna bercak menjadi coklat muda, mengeriput, dan menyebabkan daun layu.
Seterunya seluruh daun layu dan rontok. Bakteri menyebar dari suatu tempat ke
tempat lain terutama karena terbawa dalam stek yang terinfeksi. Dengan stek ini
bakteri terbawa dari musim ke musim. Bakteri ini dapat terbawa oleh tanah
dengan penggarapan tanah, diperkirakan infeksi lewat tanah kurang memegang
peran. Selain itu alat-alat pertanian yang terkontaminasi dapat menyebarkan
bakteri, misalnya pisau yang digunakan untuk memotong stek. Selain itu bakteri
terpencar oleh percikan air hujan, terutama dari getah yang keluar dari batang
dan daun sakit. Manusia, hewan terbak, dan serangga dapat menularkan bakteri.
Agar bakteri dapat mengadakan infeksi diperlukan udara dengan kelembaban jenuh
selama 12 jam. Pada musim hujan jumlah bercak pada daun sangat meningkat.
Jenis-jenis ubi kayu mempunyai
tingkat ketahan yang berbeda terhadap hawar bakteri. Ketahanan ini disebabkan
oleh karena ada 3 kemungkinan : bakteri terhambat penetrasinya, bakteri tidak dapat
meluas secara sistemik dan tanaman bereaksi terhadap bakteri dengan cara
hipersensitif.
Penyakit dibantu oleh curah hujan ,
karena curah hujan akan meningkatkan kelembaban dan membantu pemencaran
bakteri. Intensitas penyakit tertinggi pada akhir musim hujan, menjelang musim
kemarau. Suhu optimum untuk perkembangan penyakit adalah sekitar 300 C.
Klasifikasi
Ilmiah Xanthomonas campestris pv. manihotis
Kingdom
: Bacteria
Phylum :Proteobacteria
Kelas
: Zymobacteria
Ordo
: Xanthomonadales
Famili
: Xanthomonadaceae
Genus
:
Xanthomonas
Spesies :Xanthomonas campestris
pv. manihotis
Penyebab
Batang ubi
kayu (singkong) yang sakit layu dapat diisolasi bakteri Pseudomonas solanacearum. Ubi kayu
(singkong) yang terkena sakit lendir atau sakit layu ini disebabkan oleh
bakteri.
Gejala
Gejala penyakit layu bakteri pada ubi kayu dapat dibedakan menjadi 3 tipe :
tanaman layu, daun gugur dan mati ujung. Biasanya kedua gejala yangn pertama disertai
dengan perubahan warna pada bagian-bagian di bawah tanah, sedangkan hal ini
tidak terjadi pada tipe ke tiga. Isolasi dari tanaman sakit dengan gajala –
gejala yang berbeda tipenya menghasilkan 2 kuloni yang jelas berbeda putih cair
dan putih berlendir.
Seterusnya diketahui bahwa koloni
yang putih cair adalah koloni Pseudomonas solanacearum, diisolasi dari
tanaman dengan gejala layu dan gugur daun. sedangkan koloni yang berwarna putih
berlendir adalah koloni Xantomonas campestris pv. manihotis. Penyebab
hawar ubi kayu, di isolasi dari tanaman yang bergejala mati ujung.
Pseudomonas solanacearum merupakan
salah satu patogen terpenting dari golongan bakteri yang dapat menyebabkan
penyakit layu bakteri yang tersebar secara luas pada daerah tropik dan subtropik
serta daerah-daerah bersuhu panas di dunia.
Klasifikasi Pseudomonas solanacearum
Kingdon : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gama Proteobacteria
Ordo : Pseudomonadales
Family : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
G.Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa:
1.
Penyakit yang
menyerang pada tanaman papaya adalah penyakit bakteri disebabkan oleh bakteri Erwinia
papayae
2.
Penyakit yang
menyerang pada tanaman cabe rawit adalah penyakit bercak oleh bakteri Xanthomonas campestris p.v vesicatoria (Xcv), Layu bakteri oleh bakteri Raistonia
solanacearum dan busuk buah oleh bakteri Erwinia carotovora pv carotovora.
3.
Penyakit yang
menyerang pada tanaman pisang adalah penyakit layu disebabkan
oleh bakteri Pseudomonas Solaracearumn ras 2.
4.
Penyakit yang
menyerang pada tanaman terong adalah penyakit layu disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum.
5.
Penyakit yang
menyerang pada tanaman singkong adalah penyakit hawar disebabkan oleh bakteri Xantomonas campestris pv. Manihotis dan penyakit layu
disebabkan oleh bakteri Pseudomonas
solanacearum.
Daftar
Pustaka
Ana. 2013. Penyakit pada tanaman papaya. http:
//pertaniansehat.com/read
/2013/04/10/hama-dan-penyakit-penting-pada-tanaman-pepaya-bagian-2.html.
Diakses pada tanggal 2 Juni 2013
Anneahira. 2012. Penyakit pada tanaman cabe. http://www.anneahira.com/penyakit-pada-tanaman-cabe.htm.
Diakses pada tanggal 2 Juni 2013
Gamber. 2012. Penyakit bakteri pada cabai. http:
//ghambertani.
wordpress.
com/2012/03/12/penyakit-bakteri-pada-cabai/.
Diakses pada tanggal 2 Juni 2013
Huderi. 2012. Klasifikasi cabai. http://huderi.wordpress.com/tag/klasifikasi-cabai/.
Diakses pada tanggal 2 Juni 2013
0 komentar:
Posting Komentar