WELCOME MY BLOG :)

Berlian Nur

RSS

Histologi

DEFINISI DAN KLASIFIKASI DARI JARINGAN


Histologi adalah khusus dari anatomi yang

melibatkan studi tentang struktur mikroskopis dari jaringan. jaringan yang ditugaskan untuk empat kategori dasar berdasarkan komposisi celluler mereka dan histologi penampilan histologis. 


Meskipun sel adalah unit struktural dan fungsional dari tubuh, sel-sel dari organisme multiselular yang kompleks sangat khusus bahwa mereka tidak berfungsi independentaly. jaringan yang agregations sel yang sama dan produk sel yang melakukan fungsi tertentu. berbagai jenis jaringan yang dibentuk selama perkembangan embrio awal. sebagai embrio tumbuh, termasuk otak, jantung dan otot, berisi sel-sel asli dan jaringan yang terbentuk sebelum lahir, meskipun beberapa perubahan fungsional terjadi pada jaringan karena mereka ditindak lanjuti oleh hormon atau sebagai efektivitas mereka berkurang dengan usia
Meskipun menggunakan teknik yang berbeda histologists banyak untukmempersiapkan, pewarnaan, dan pemotongan jaringan, hanyadua jenis dasardari mikroskop yang digunakan untukmelihat jaringan disiapkan. mikroskop cahaya yang digunakan untukmengamati strukturkeseluruhan jaringan (fig.4.1), dan mikroskopelektron untukmengamati rincian denda jaringandan strukturselular. sebagianbesarphotomicrographs histologis dalamteksini berada di tingkat miscroscopis cahaya.Namun, di mana detail structual baik os diperlukanuntukmemahami fungsitertentu,mikrografelektron digunakan.
 Banyak jaringan sel dikelilingi danterikat bersamaoleh matriks interseluler tak hidup (ma'triks) bahwa mengeluarkan sel-sel. matriksbervariasi dalam komposisi darisatu jaringan ke yang lain dandapat mengambilbentuk cair, semipadat, ataupadat. darah, misalnya, memiliki matriks cair,memungkinkan jaringanini mengalir melaluipembuluh. Sebaliknya, sel-seltulangdipisahkan oleh matrikspadat, memungkinkan jaringan ini untukmendukung tubuh.
Gambar 1 batang rambut dalam folikel rambut
2.jpg
Gambar 2 batang rambut yang muncul dari permukaan kulit yang terbuka
1.jpg
Angka 4.1  penampilan kulit(a) diperbesar 25 kali. Seperti yang terlihat melalui microscopis senyawa cahaya ,dan (b) diperbesar 280 kali seperti yang terlihat melalui pengamatan microscop elektron.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Keanekaragaman Tumbuhan

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN

A.    Pendahuluan
Botani tumbuhan rendah merupakan disiplin ilmu yang mengkaji berbagai  jenis tumbuhan berupa tallus, tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Dalam dunia botani tumbuhan rendah dikenal berbagai divisi yang termasuk kedalam tumbuhan rendah antara lain :Schyzophyta(tumbuhan belah), Thallophyta(tumbuhan tahlus),  Bryophyta (tumbuhan lumut),  Pteridophyta(tumbuhan paku).
Tumbuhan nonvaskuler –lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk-dikelompokkan bersama dalam satu divisi tunggal, Bryophtya(Bahasa Yunani  bryon, “lumut”). Bryophyta kebanyakan hidup di darat dan sel-selnya telah mempunyai dinding yang terdiri atas selulosa.
Pteridophyta merupakan suatu golongan tumbuhan yang  mempunyai daur perkembangan dengan pergiliran keturunan yang beraturan.  Tumbuhan ini juga banyak ditemukan di darat, biasanya juga menempel pada substrat.
Fungi hidup sebagai saprofit atau parasit, ada yang dalam air, tetapi lebih banyak yang hidup didaratan. Sedangkan di dalam laut jarang sekali didapatkan.Kebanyakan jamur yang hidup saprofit dapat dipelihara pada substrat buatan.

B.     Tujuan
1.      Mengetahui keanekaragaman tumbuhan tingkat rendah
2.      Mengetahui tumbuhan tingkat rendah

C.    Pembahasan
1.      Pengertian Keanekaragaman
Kata keanekaragaman merupakan ungkapan untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah dan sifat yang nampak pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan seperti ekosistem, jenis, dan genetik.Nilai keanekaragaman ditentukan dengan menggunakan angka indeks. Dapat dikatakan bahwa keanekaragaman merupakan suatu gejala yang dapat diamati dan bersifat universal (umum).

Keanekaragaman merupakan ungkapan terdapatnya beranekaragam bentuk,  penampilan, densitas dan sifat yang nampak pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan seperti ekosistem, jenis, dan genetik. Nilai keanekaragaman ditentukan dengan menggunakan angka indeks.

a.            Sumber Variasi Keanekaragaman

Ø  Variasi Perkembangan
Variasi perkembangan ini ditentukan secara genetis. Contoh pada tanaman cocor bebek ( Kalanchoe pinnata ) terdapat daun tunggal dan majemuk menyirip beranak daun tiga pada satu individu tanaman yang sering disebut heteromorfisme.

Ø  Variasi yang disebabkan Lingkungan
Tumbuh-tumbuhan keseluruhan beranekaragam dan banyak jenisnya menyimpang dalam pertumbuhannya, sebagai respon terhadap lingkungan.Perubahan ini disebabkan karena sinar, air, 892makanan, suhu, dan tanah.Sebagai contoh adalah tumbuhan kaktus. Daun tanaman ini berbentuk seperi duri atau jarum dan tebal karena tumbuh di daerah yang sinarnya berlebih yaitu di padang pasir atau gurun. Sehingga agar tidak terjadi transpirasi berlebihan maka bentuk daun tidak melebar seperti pada umumnya daun.
Terdapat pula variasi lingkungan yang menyebabkan keanekaragaman tumbuhan dalam bentuk :
-          Ketinggian
Perbedaan ketinggian suatu tempat dari garis pantai akan menyebabkan perbedaan mikro klimat antara lain suhu, kelembaban, curah hujan, dan lain-lain. Sehingga mengakibatkan sebaran berbagai jenis tumbuhan berbeda-beda.Ketinggian tempat juga dapat menyebabkan isolasi jenis.
-          Letak Geografis
Letak geografis menyebabkan perbedaan makro klimat yang sangat tajam seperti perbedaan musim, curah hujan, kelembaban, suhu, dan intensitas cahaya matahari

Ø  Variasi Genetika

-          Mutasi
Mutasi adalah perubahan yang terjadi secara mendadak diteruskan ke generasi berikutnya yang bersifat kekal.Keturunan yang terjadi berbeda, baik bentuk maupun sifatnya dengan induk.Mutasi dapat terjadi di alam bebas maupun secara buatan.
-          Rekombinasi dan Aliran Gen
Gerakan dan perukaran gen-gen di antara anggota populasi melukiskan perpindahan gen-gen. Rekombinasi adalah hasil akibat kombinasi baru dari gen yang telah ada. Perpindahan gen dan rekomendasi melibatkan gen-gen yang ada dari pembawaan

b.      Macam Keanekaragaman Tumbuhan Berdasarkan Organisasi Kehidupan dan Taksonomi

Ø  Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem didasarkan pada adanya variasi komponen-komponen penyusun ekosistem. Sebagaimana diketahui bahwa ekosistem merupakan satu kesatuan utuh antasra makhluk hidup dengan lingkungannya, baik lingkungan biotickmaupun lingkungan abiotik dan komponen-komponen tersebut saling berinteraksi di dalamnya

Ø  Keanekaragaman Komunitas
Keanekaragaman komunitas dibagi berdasarkan adanya perbedaan mintakat, modus hidup, rantai energi dan makan, interaksi, dan tingkatan takson.Beberapa contoh keberagaman komunitas berdasarkan perbedaan mintakat antara lain adalah keberagaman komunitas di dalam ekosistem danau terdiri dari komunitas tumbuhan ataupun hewan litoral, komunitas organisme bentik, dan komunitas ikan.

Ø  Keanekaragaman Jenis ( Populasi )
Keanekaragaman jenis mengacu pada banyaknya spesies yang terdapat di dalam marga.Faktor yang berpengaruh terhadap keanekaragaman jenis adalah pembatas kehidupan yang berupa tekanan dan gangguan yang dapat berupa faktor fisik, kimiawi, kompetisi antar individu dalam spesies atau antar individu dalam spesies yang berbeda. Pada tingkat jenis pola sebaran tumbuhan dapat menyebar secara luas ke seluruh bagian dunia

c.       Keanekaragaman Genetik
Keanekaragaman genetik pada dasarnya adalah keanekaragaman dalam jenis yang terdiri dari beberapa takson antara lain :
·         Anak jenis
·         Varietas
·         Anak Varietas
·         Forma


2.      Lumut (Bryophyta)
Pada umumnya, tumbuhan lumut dapat tumbuh dengan mudah di tempat yang basah dan lembab.Tumbuhan lumut bersifat autotrof karena mempunyai sel-sel dengan plastida yang menghasilkan klorofil.Tubuh lumut diselubungi oleh kutikula lilin yang dapat mengurangi penguapan berlebihan dari tubuhnya, sehingga memungkinkannya untuk dapat beradaptasi di lingkungan yang tak terlalu basah.Tumbuhan lumut tergolong sebagai kormofita berspora, karena tumbuhan ini menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakannya. Tumbuhan lain yang juga termasukkormofita berspora adalah tumbuhan paku. 
a.      Ciri-ciri Lumut
Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Dalam proses metagenesis ini, lumut mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase gametofit (haploid) dan fase sporofit (diploid). Lumut memiliki dua alat perkembangbiakan (gametangium), yaitu arkegonium sebagai sel gamet betina, dan anteridium sebagai sel gamet jantan.Berikut adalah bagan tahapan metagenesis yang terjadi pada tumbuhan lumut.Daun pada tumbuhan lumut mempunyai sel-sel yang kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala.Terdapat juga sel-sel mati yang berfungsi sebagai tempat persediaan air dan penyimpanan cadangan makanan.Tumbuhan lumut mempunyai akar dalam bentuk rizoid yang melekat pada tempat tumbuhnya lumut.Rizoid ini juga berfungsi untuk menyerap air serta garam-garam mineral ke dalam tubuh lumut.
b.      Reproduksi Lumut
Lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Dalam proses metagenesis ini, lumut mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase gametofit (haploid) dan fase sporofit (diploid). Lumut memiliki dua alat perkembangbiakan (gametangium), yaitu arkegonium sebagai sel gamet betina, dan anteridium sebagai sel gamet jantan.Berikut adalah bagan tahapan metagenesis yang terjadi pada tumbuhan lumut.

c. Klasifikasi Lumut
Tumbuhan lumut (bryophyta) dibagi menjadi tiga kelas, yaitu lumut daun (bryophyta), lumut hati (hepaticophyta), dan lumut tanduk (anthocerotophyta).

Ø  Lumut Daun (Bryophyta)
Lumut daun adalah jenis tumbuhan lumut yang sering dijumpai di daerah yang lembab.Pada umumnya, satu individu lumut daun menghasilkan jenis gamet yang berbeda sehingga dapat dibedakan mana individu jantan, mana individu betina.Akan tetapi ada juga tumbuhan lumut yang menghasilkan gamet jantan anteridium) dan gamet betina (arkegonium) dalam satu individu.Pada fase sporofit, tumbuhan lumut akan menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakannya. Jika spora lumut sampai di lingkungan yang sesuai, spora lumut akan tumbuh menjadi protonema. Protonema inilah yang akhirnya tumbuh menjadi tumbuhan lumut baru.Contoh spesies tumbuhan lumut daun adalah Polytrichum juniperinum, Pogonatum cirratum, dan Aerobryopsis longissima.
Ø  Lumut Hati (Hepaticophyta)
Tubuh lumut hati tersusun atas struktur tubuh yang berbentuk hati pipih yang disebut talus yang tidak terdiferensiasi menjadi akar, batang, maupun daun.Tumbuhan lumut mempunyai tubuh yang terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati.

Gametangium pada lumut hati umumnya terdapat pada struktur batang yang disebut arkegoniofor (tempat penghasil arkegonium) dan anteridiofor (tempat penghasil anteridium).Lumut hati juga bisa melakukan perkembangbiakan aseksual dengan sel yang disebut gemma.Gemma merupakan struktur seperti mangkok yang terdapat di permukaan gametofit.Contoh spesies lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan Porella.
Ø  Lumut Tanduk (Anthocerotophyta)
Lumut tanduk mempunyai gametofit yang mirip dengan gametofit pada lumut hati, perbedaan antara keduanya hanya terdapat pada sporofitnya.Sporofit pada lumut tanduk mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk. Ciri unik dari lumut tanduk adalah sporofit akan terus tumbuh selama masa hidup gametofit. Contoh dari lumut tanduk adalah Anthoceros natans.
d.      Peranan Tumbuhan Lumut
Beberapa spesies tumbuhan lumut mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, diantaranya:
  1. Spesies lumut Marchantia polymorpha , biasa dimanfaatkan sebagai obat hepatitis.
  2. Jenis-jenis lumut gambut yang termasuk dalam genus Sphagnum biasa digunakan sebagai pengganti kapas.  Sphagnum juga berfungsi untuk membantu penyerapan air dan menjaga kelembaban tanah.
  3. Cephalozoella massalongoi, spesies lumut ini biasa tumbuh di tanah atau batuan yang mengandung tembaga sehingga dapat digunakan sebagai indikator keberadaan tembaga.
  4. Asplenium nidus, biasa digunakan sebagai tanaman hias.


3.      Ganggang (Alga)
Alga adalah organisme berkloroplas yang dapat menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Ukuran alga beragam dan beberapa micrometer sarnpai beberapa meter panjangnya. Alga tersebar luas di alam dan dijumpai hampir disegala macam lingkungan yang terkena sinar matahari (Pelczar dan Chan, 1986).
Dalam dunia tumbuhan ganggang termasuk kedalam dunia Thallopyta (tumbuhan talus), karena belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas. Tumbuhan ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan bentuk serupa benang ataulembaran.         
Tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu :           
- fikosianin      : warna biru     
- klorofil          : warna hijau    
- fikosantin      : warna perang/ coklat 
- fikoeritrin      : warna merah  
- karoten          : warna keemasan        
- xantofil         : warna kuning           
Ganggang bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri).Hampir semua ganggang bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya di air tawar, laut dan tempat-tempat yang lembab.
Kebanyakan alga adalah organisme akuatik yang tumbuh pada air tawar atnu air laut. Beberapa jenis alga fotosintetik yang menggunakan CO sebagai sumber karbon dapat tumbuh dengan baik di tempat gelap (lengan mcnggunakan senyawa organik sebagai sumber karbon, jadi berubah dan metabolisme fotosintesis menjad I metabolisme pernafasan dan perubahan mi bergantung pada keberadaan matahari (Stanier et al, 1976).
Alga menyimpan hasil kegiatan fotosintesis sebagal hasil bahan makanan cadangan didalam selnya. Sebagal contoh adalah alga hijau yang dapat menyimpan pati seperti pada tumbuhan tingkat tinggi (Pelezar dan Chan, I 986)

a.      Habitat Algae
Algae dapat hidup di permukaan atau dalam perairan (aquatik) maupun daratan (terestrial) yang terkena sinar matahari, namun kebanyakan hidup di perairan. Algae laut mempunyai peranan yang sangat penting di dalam siklus unsur-unsur di bumi, mengingat jumlah massanya yang sangat banyak yang kemungkinan lebih besar dari jumlah tumbuhan di daratan.Beberapa algae laut bersel satu bersimbiosis dengan hewan invertebrata tertentu yang hidup di laut, misalnya spon, koral, cacing laut.Algae terestrial dapat hidup di permukaan tanah, batang kayu, dan lain-lain.

b.      Morfologi Algae
Makro alga mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Selain tubuh berbentuk Thallus ciri lainnya adalah bahwa dinding selnya dilapisi lendir dan bersifat autotrof yang dapat hidup sendiri tanpa tergantung pada makhluk lain. Secara ekologi makro alga mempunyai beberapa fungsi penting didaerah pesisir. Alga (Ganggang) termasuk tumbuhan tingkat rendah yang berukuran makroskopis, dan susunan kerangka tubuhnya tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan daun, sehingga keseluruhan tubuhnya dikenal dengan nama Thallus. Beberapa tumbuhan mempunyai bentuk kerangka tubuh menyerupai tumbuhan berakar, berbatang dan berdaun atau berbuah, tetapi semua bentuk tubuh tumbuhan tersebut sebetulnya hanyalah thlallus.                     
             Tubuh alga berupa thallus dan memiliki struktur yang sangat bervariasi kadang-kadang menyerupai kormus tumbuhan tinggkat tinggi. Bentuk thallus alga makroskopis bermacam-macam antara lain bulat, pipih, gepeng bulat seperti kantong dan seperti rambut. Thalli ada yang tersusun uniseluler dan multiseluler. Percabangan thallus ada yang dichotomus (bercabang dua terus menerus), pectinate (sederet searah pada satu sisi thallus utama ), pinnate (bercabang dua-dua pada sepanjang thallus utama secara berseling), ferticinate (cabangnya berpusat melingkari aksis atau sumbu utama), dan ada juga yang sederhana tidak bercabang. Sifat substansi thalli juga beraneka ragam ada yang lunak seperti gelatin (gelatinous), keras mengandung zat kapur (calcareous), lunak seperti tulang rawan (cartilaginous) dan berserabut (spongious)

c.       Perkembangbiakan Algae
Perkembangbiakan secara aseksual pada algae seperti pada jasad eukariotik lain, yaitu dengan terbentuknya dua jenis sel khusus yang disebut gamet yang bersifat haploid. Dua sel gamet tersebut melebur dan menghasilkan zygot yang bersifat diploid.Zygot mempunyai dua turunan masing-masing kromosom (2n).Gamet hanya mempunyai satu turunan kromosom (1 n). Proses reduksi jumlah kromosom ini disebut meiosis. Meiosis terjadi dalam masa-masa yang berbeda pada berbagai siklus hidup algae. Beberapa jenis algae selama siklus hidupnya terutama berada pada fase diploid, tetapi algae lain mempunyai fase zygot sampai meiosis yang sangat singkat sehingga dalam siklus hidupnya terutama berada pada fase haploid. Algae yang berukuran besar (makroskopik) ada yang mempunyai 2 macam struktur reproduktif yang berbeda, yaitu gametofit (haploid) dan sporofit (diploid). Sebagai contoh adalah pada Ulva yang termasuk algae hijau.perkembangbiakan secara aseksual terjadi melalui proses yang disebut mitosis. Kebanyakan algae bersel tunggal berkembang biak dengan membelah diri seperti pada bakteri (prokariot). Perbedaannya, pada pembelahan sel prokariot terjadi replikasi DNA dan masing-masing sel hasil pembelahan mempunyai setengah DNA awal dan setengah DNA hasil replikasi. Pada algae eukariot, terjadi penggandaan kromosom dengan proses yang lebih kompleks yang disebut mitosis. Masing-masing sel hasil pembelahan mempunyai kromosom turunannya.
Algae lain, khususnya yang multiseluler, berkembang biak dengan berbagai cara. Beberapa jenis algae dapat mengadakan fragmentasi, yaitu pemotongan bagian filamen yang kemudian dapat tumbuh menjadi individu baru. Algae lainnya mampu berkembang biak dengan menghasilkan spora. Spora algae mempunyai struktur yang berbeda dengan endospora pada bakteri. Spora ada yang dapat bergerak aktif, yang disebut zoospora, dan ada yang tidak dapat bergerak aktif
Perkembang biakkan Alga ( Spirogyra)

d.            Klasifikasi
Alga dibedakan dalam 5 kelas yaitu:
1)      Cyanophyceae (Alga hijau-biru)
2)      Chlorophyceae ( Alga hijau)
3)      Chrysophyceae ( Alga keemasan)
4)      Phaeophyceae ( Alga coklat)
5)      Rhodophyceae (Alga merah) 

e. Reproduksi            
a. Pembelahan sel
Sel membelah menjadi 2 yang saling terpisah sehingga membentuk sel – sel tunggal, pada beberapa generasi sel – sel membelah searah dan tidak saling terpisah sehingga membentuk filamen yang terdiri atas deretan mata rantai sel yang disebut trikom.Tempat – tempat tertentu dari filamen baru setelah mengalami dormansi ( istirahat yang panjang ). Heterokist dapat mengikat nitrogen bebas di udara contoh pada Gleocapsa. Heterokist adalah sel yang pucat, kandungan selnya terlihat homogen (terlihat dengan mikroskop cahaya) dan memiliki dinding yang transparan. Heterokist terbentuk oleh penebalan dinding sel vegetatif. Sedangkan akinet terbentuk dari penebalan sel vegetatif sehingga menjadi besar dan penuh dengan cadangan makanan (granula cyanophycin) dan penebalan-penabalan eksternal oleh tambahan zat yang kompleks.        
b. Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian membentuk individu baru. Fragmentasi terutama terjadi pada Oscillatoria. Pada filamen yang panjang bila salah satu selnya mati maka sel mati itu membagi filament menjadi 2 bagian atau lebih. Masing – masing bagian disebut hormogonium. Fragmentasi juga dapat terjadi dari pemisahan dinding yang berdekatan pada trikom atau karena sel yang mati yang mngkin menjadi potongan bikonkaf yang terpisah atau necridia. Susunan hormogonium mungkin meliputi kerusakan transeluler.   
c. Spora          
Pada keadaan yang kurang menguntungkan Cyanobacteria akan membentuk spora yang merupakan sel vegetatif. Spora membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan.
           
4.      Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku dalam dunia tumbuh-tumbuhan termasuk golongan besar atau Divisi Pteridophyta (pteris = bulu burung; phyta = tumbuhan), yang diterjemahkansecara bebas berarti tumbuhan yang berdaun seperti bulu burung. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan bertalus dengan tumbuhanberkormus, sebab paku mempunyai campuran sifat dan bentuk antara lumut dengan tumbuhan tingkat tinggi.Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati yang utamadi dunia. Walaupun luasnya hanya meliputi 1,3% permukaan bumi namun kawasanini mengandung berbagai jenis makhluk hidup. Ditinjau dari keanekaragamantumbuhan ditemukan 225-300 jenis bakteri dan alga biru, 4.280-12.000 jenis jamur(Fungi), 1.000-18.000 jenis ganggang (Alga), 1500 jenis lumut (Bryophyta), 1.250-1.500 jenis paku-pakuan (Pteridophyta), 100 jenis Gymnospermae dan 2500-30.000jenis tumbuhan berbunga (Angiospermae) dengan 100-150 suku tumbuhan.
a.      Ciri-ciri Khas Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku merupakan suatu divisi tumbuhan kormus, artinyatumbuhnya dengan nyata dapat dibedakan atas akar, batang dan daun.Namundemikian, tumbuhan paku belum menghasilkan biji.Alat perkembangbiakantumbuhan paku yang utama adalah spora. Oleh sebab itu ahli taksonomi membagidunia tumbuhan dalam dua kelompok yaitu Cryptogamae dan Phanerogamae Menurut Rismunandar dan Ekowati (1991), Pteridophyta disebut dengan
nama Tracheopyta yang berarti tumbuhan yang berjaringan pembuluh. Jaringanpembuluh ini terdiri atas 2 yaitu:
a. Pembuluh kayu (xylem)
Berfungsi mengangkut air dan garam-garam tanah dari akar kebagian atas
hingga daun.
b. Pembuluh tapis (floem)
Berfungsi mengangkat hasil asimilasi dari daun keseluruh bagian organ
termasuk akar.
Tumbuhan Tracheophyta mengadakan perkawinan dengan menghasilkanspora dan dapat tumbuh menjadi tumbuhan paku. Ciri-ciri khas dari paku-pakuanadalah:
a. Membentuk sporangia yang sangat besar jumlahnya.
b. Sporangia dibentuk di bagian bawah sporofil.
c. Sperma masuk kedalam telur arkegonium dengan persaingan langsung.

b.      Botani Sistematika Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis dan ukuran sporayang dihasilkan, sifat anulus, letak sporangium, dan sorusnya pada daun.DivisiPteridophyta dibagi menjadi 4 kelas, yaitu Psilophytinae, Equisetinae, Lycopodinaedan Filicinae.
a. Kelas Psilophytinae (Paku purba)
Anggota paku kelas ini telah lama punah. Oleh karena itu orang seringmenyebutnya dengan nama paku purba.
Contoh: Psilotum nudum

b. Kelas Equisetinae (Paku ekor kuda)
Seperti halnya kelas Psilophytinae sebagian besar anggota paku ekor kudajuga sudah banyak yang punah.Umumnya paku ekor kuda memiliki batangberupa rhyzoma.Cabang-cabang batangnya beruas-ruas.Pada ujung cahangbatang sering ditemukan badan bulat disebut elatern.Badan ini merupakanpenghasil spora.
Contoh: Equisetum debile dan Equisetutn arvense

c. Kelas Lycopodinae (Paku rambut atau Paku kawat)
Kelas ini dibagi menjadi dua ordo yaitu:
1) Ordo Selaginellales
Family : Selaginellaceae
Spesies :Selagenella weldonowi
2) Ordo Lycopodiales
Family : Lycopodiaceae
Spesies :Lycopodium clavatum

d. Kelas Filicinae (Paku sejati)
Paku kelompok ini paling banyak anggota spesiesnya. Habitatnya di darat, air
dan ada pula yang hidup menumpang pada tumbuhan lain sebagai epifit. Kelas ini
mencakup beberapa sub kelas, yaitu:
1) Sub kelas Eusporangiatae
Ordo : Marattiales
Family : Marattiaceae
Spesies :Christensenia aescul
2) Sub kelas Hydropterides
Semua anggota sub kelas ini hidup di air. Jadi, termasuk tumbuhan hidrofit.
Dibagi atas dua family, yaitu:
Family : Salviniaceae
Spesies :Salvinia natans
Family : Marciliaceae
Spesies :Marcillea crenata
Sub kelas Leptosporangiatae
Family : Schyzaeceae
Spesies :Lygodiun circinatum
Family: Hymenophillaceae
Spesies :Hymenophillum austrate
Family : Cyatheaccae
Spesies :Cyathea conlarninans
Universitas Sumatera Utara
Family : Gleicheinaceae
Spesies :Gleichenia linearis (Paku resam)
Family : Davalliaceae
Spesies :Dava irichoinonuies
Family : Aspleniaceae
Spesies :Asplenium nidus (Paku sarang burung)
Family : Pteridaceae
Spesies :Adiantum peruvianum (Suplir gunung)
Family : Polypodiaceae
Spesies :Draymoglosum phaseolides (Sisik naga)
Family : Acrostichaceae
Spesies :Platycerurn bifurcatum (Tanduk rusa)
(Tjitrosoepomo, 1991).

c.       Manfaat Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku banyak ragamnya.Banyak diantaranya yang mempunyaibentuk yang menarik sehingga bagus untuk dijadikan sebagai tanaman hias.Selainsebagai tanaman hias, paku dapat pula dimanfaatkan sebagai sayuran berupa pucukpucukpaku.Dari segi obat-obatan tradisional, paku pun tidak luput dari kehidupanmanusia.Ada jenis-jenis yang daunnya dipakai untuk ramuan obat, ada pula yangrhizomanya.Batang paku yang tumbuh baik dan yang sudah keras, diperuntukkanuntuk berbagai keperluan. Tidak jarang sebagai tiang rumah, paku dipakai untukpengganti kayu, batang paku diukir untuk dijadikan patung-patung yang dapatditempatkan di taman. Kadang-kadang dipotong-potong untuk tempat bunga, misalnya tanaman anggrek.Sejak dulu tumbuhan paku telah dimanfaatkan oleh manusia terutama sebagaibahan makanan (sayuran). Dewasa ini pemanfaatannya berkembang sebagai materialbaku untuk pembuatan kerajinan tangan, pupuk organik dan tumbuhan obatNilai ekonomi tumbuhan paku terutama terletak pada keindahannya dansebagai tanaman hortikultura beberapa jenis Lycopodinae yang suka panas digunakansebagai tanaman hias dalam pot, dan paku kawat yang merayap yang digunakandalam pembuatan karangan bunga, sedang sporanya kecil-kecil yang mudah terbakarkarena kandungannya akan minyak, sehingga dapat digunakan untuk menghasilkankilat panggung.











E.     Kesimpulan
1.   Keanekaragaman merupakan ungkapan terdapatnya beranekaragam bentuk,  penampilan, densitas dan sifat yang nampak pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan seperti ekosistem, jenis, dan genetik.
2. tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat rendah adalah Schyzophyta(tumbuhan belah), Thallophyta(tumbuhan tahlus),  Bryophyta (tumbuhan lumut),  Pteridophyta(tumbuhan paku).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS